Selasa, 17 Desember 2019

Lafadz Sayyidul Istighfar Tulisan Arabi

sayyidul istighfar tulisan arab

Sayyidul Istighfar Transliterasi Latin

Allahumma anta Rabbi laa ilaaha illaa anta. Khalaqtanii wa ana ‘abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu. A’udzubika min syarri maa shana’tu. Abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bidzambii faghfirlii … fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta.

Arti Bacaan Doa

Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tiada illah yang berhak aku sembah selain Engkau. Engkau ciptakan aku dan aku adalah hambaMu. Aku berada di atas janjiMu, semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui banyaknya nikmat (yang Engkau anugerahkan) kepadaku, dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah aku. Karena sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa melainkan Engkau.

Cara memaknai Doa Istighfar

Catatan. Ini adalah sarana agar anda lebih khusyuk dalam mengamalkan doa sayyidul istighfar. Segala pemaknaan yang tertuliskan di sini merupakan simpulan dari perjalanan batin yang telah kami lalui hingga sampai pada tahap … terasanya sesak di dalam dada kami. Asbabnya adalah ingatan akan dosa-dosa bermunculan ketika bacaan istighfar ini kami resapi, membuat kami menangis.
Tarik nafas sedalam-dalamnya, lalu embuskan perlahan. Fokuskan hati dan pikiranmu pada diri sendiri.
Bayangkan, benar-benar bayangkan Allah ada di hadapanmu seperti kau menghadap orang tuamu yang sedang marah. Lalu rasailah dirimu begitu rendah, tertunduk ketakutan; tertekuk muka dan hatimu karena tersalah. Akui ketidakmampuanmu untuk senantiasa dalam taat. Akui rasa senangmu ketika sedang melakukan maksiat. Lalu ucapkanlah … “Allahumma anta rabbi. Laa ilaaha illaa anta; Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tiada Tuhan selain Engkau.”
Tarik nafas lagi. Lepaskan sembari mengucap, “Khalaqtanii wa ana ‘abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu; kau ciptakan Aku, maka aku budakmu. Aku berada di atas janjiMu, semampuku.”
Akui bahwa anda banyak tersilap, lebih banyak tidak mampunya dari pada mampunya untuk taat. Lebih mampu melupakanNya daripada mengingatNya. Lebih mampu untuk berdosa daripada beramal kebaikan. Akui pula bahwa anda telah mengerahkan segala daya upaya untuk taat, tapi tetap saja melakukan dosa.
Tarik nafas lagi. Buang lalu ucapkan, “A’udzubika min syarri maa shana’tu; aku berlindung kepadamu dari buruknya perbuatanku.”
Bayangkan perbuatan-perbuatan buruk yang telah anda lakukan dari mulai yang remeh temeh seperti membuang sampah sembarangan sampai pada orang tua; meninggikan suara, menyuruh-nyuruh, tidak mendoakan mereka, lupa menelpon mengabari keadaan, dll.
Ingat juga laku buruk ketika tidak menyapa orang yang anda kenal di jalan. Tidak melangkahkan kaki kiri dulu ketika masuk WC. Sampaipun pada pikiran-pikiran negatif tentang Allah dan teman-teman anda. Pikirkan dan bayangkan.
Tarik nafas lagi. Buang. Tarik nafas. Buang. Tarik nafas. Buang. Tiga kali.
Lalu ucapkan lirih-lirih, “Abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bidzambii faghfirlii … fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta; Aku mengakui banyaknya nikmat yang Engkau anugerahkan kepadaku, tapi luput aku syukuri. Aku tak pernah bersyukur masih bisa melihat, ya Rabb. Aku tak pernah bersyukur masih bisa bernafas, ya Rabb. Aku tak pernah bersyukur masih bisa berjalan, ya Rabb. Aku tak pernah bersyukur masih mempunyai orang tua, ya Rabb. Aku tak pernah bersyukur … dan menikmati doa-doaku padaMu. Ampunilah aku. Ampunilah aku. Ampunilah aku.”
Selamat mencoba, mudah-mudahan bisa mrebes mili seperti kami. Setiap hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar